Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.

11.24.2010

INI AKU

sumber foto dari internet
karya : M. Jazuly Irawan dan Gabriel


AKU BAGI KALIAN

Banyak tanya yang aku ingin tanyakan pada kalian wahai para perasa benar

Pakaian lusuhku
Mungkin terlihat sangat buruk dihadapan kalian

Rambutku yang tak pernah tersisir rapi
Mungkin bagi kalian tampak bagai setan yang menyesatkan

Gigi kuningku
Mungkin bagi kalian ini semakin menyempurnakan betapa hancurnya aku

Hitam kelam kulitku
Mungkin bagi kalian terlihat bagai se'ekor binatang liar yang takkan pernah jinak

Sepatu sobekku
Mungkin bagi kalian terlihat betapa tak berartinya langkah hidupku

Tebal kantung mataku
Mungkin bagi kalian terlihat bagaikan seorang pegadang yang selalu mabuk tiap malam

Telephone genggamku yang butut
Mungkin menjadi tolak ukur kesuksesanku dimata kalian

Tiap batang rokokku
Mungkin itu menjadikan aku semakin sempurna betapa buruknya aku

TAPI KALIAN BAGIKU

Setiap nama kalian
Terekam jelas bagiku bahwa kalian adalah manusia yang hadir disekitarku

Pakain yang kalian gunakan
Terlihat manis dihadapanku sangat sepadan dengan derajat tinggi kalian

Rambut rapih kalian
Terlihat sempurna dimataku bahwa memang pantas kepala hebat kalian mendapatkan itu

Gigi rapih kalian
Bagiku itu menyempurnakan senyum kalian saat kalian melemparkan senyuman terbaik dalam hidupmu

Halus atau kasar kulit kalian
Terlihat rapih membungkus sepadan dengan indah tercipta tubuh kalian

Sepatu atau apapun alas kakimu
Bagiku terlihat sangat layak kalian gunakan untuk selalu mengiringi langkah kalian, karna kaki kalian tak pantas jika harus terbuka dan terlihat usang

Mata indah kalian
Bagiku memang Selalu digunakan untuk menatap indah dan selalu melihat dengan teliti setiap celah yang tak bercelah

Kendaraan apapun yang kalian naiki
Bagiku terlihat sangat elok ketika setiap benda itu mengantarkan kalian berpergian, tanpa aku berfikir bagaimana mendapatkannya

Setiap helai nafas kalian
Terhembus layak bagiku ketika kalian dapat lega bernafas tanpa terhimpit gelapnya udara kota penindasan

TAPI...

Mengapa mata kalian hanya serempak melihat tubuh dan seragam serta wujud ??
Mengapa bibir kalian selalu berucap runcing sepadan dengan bulat tajam kepala kalian ??
Mengapa kaki kalian hanya berjalan berduyun searah mengikuti derap pacu hati dari hati yang terdahulu
Mengapa setiap fikir kalian selalu melihat buruk tanpa tahu apa yang buruk dan apa yang indah

APAKAH...??

Kalian tercipta sebagai Tuhan untuk diri kalian ??
Kalian tercipta sebagai penimbang yang selalu mengukur berat dosa ??
Kalian tercipta seindah kalian melebihi keindahan yang ada dibalik hitam ??
Kalian tercipta sebagai sang benar dan terlupakan sebagai sang tersalahkan ??
Kalian tercipta sebagai sound system yang selalu berucap pendek dan menciptakan ledakan agar mendapatkan satu gelar "WAH..."

NAMUN AKU...

Tidak kalian
Tidak terlalu pekat
Tidak menjadi buta akan hati dan rasa jiwa
Tidak termakan oleh mulut miring
Tidak terpancing oleh panas nada

INI AKU

Seorang pribadi dengan setiap yang aku miliki
Berjalan seiring dengan Tuhanku
Melihat pada satu "aku mampu"
Sadar akan apa yang disebut benar atau salah
Karna aku dan lidahku selalu beriring dengan fikirku dan mencernanya dalam diam dan perlakuan

Aku bukan seperti yang kalian lihat, fikir, dan ucapkan dari mulut kemulut.....

INI AKU HANYA UNTUK AKU, KALIAN DAN SEMUA YANG TERBAIK UNTUK MASADEPANKU....

Jangan berucap terlalu membenarkan wahay para sang tersalah
Ketahuilah bahwa kalian tidak lebih dari sebuah program acara infotainmet yang selalu berucap sensasi
Kalian selalu ada disekitar hidupku, dan aku tetap tersenyum walau kalian tetap membuatku berdarah dengan darah yang terus tercucur deras....

INILAH AKU, MEMANUSIAKAN MANUSIA, KARENA KITA TERLAHIR BERSAMA DALAM SATU...

Filistin

 
 
sumber foto dari internet
Otak-atik otak tanpa seni budaya
pentingkan material semata
dalam rutinitas padat jemu tanpa jamu.
Telan keluh gelisah basah bersama tanah

Membawa nabi-nabi sebagai pembelaan
atas kesalahan yang berubah pembenaran.
Maka bakarlah ijazah sarjanamu yang masih muda
bersama pikiran yang tak kunjung beranjak dewasa.

Filsafat pun kau hujat dalam anggapan sesat
sementara cogito ergo sum kau duplikat tanpa alamat

Kuliah sastra sepertinya tak berdampak pada pola pikir
yang kau pikir kritis padahal miris.

Terjebak dalam kedominanan
tanpa keberanian tentukan pilihan.
Konformitas tanpa batas.
Kehilangan identitas.

Alergi kritikan
caci maki penuh hinaan sebagai pembelaan.
Halalkan segala supah serapah
muntahkan bagai sampah.

Padamu filistin
aku berduka
untuk hidupmu yang mati sia-sia.


Alfikry Ilmi
Padang, 24 November 2010


* Filistin : orang yang sibuk dengan pencarian materil semata dan tidak peduli dengan pencapaian intelektual dan seni/budaya.
* cogito ergo sum : saya berpikir maka saya ada.
adalah sebuah ungkapan yang diutarakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis.

ode buat yola

karya yoyong amilin

sumber gambar dari internet
/
kita tak pernah saling memahami seperti ini
sebelum jaring malam
membawa kita pada pengembaraan asing

pun selama ini kita tahu
bahwa kemesraan
serupa rangkaian kabut
yang mengitari puncak tertinggi
sebuah gunung

namun malam ini
gemuruh kata di lidahku
berliaran untuk diungkapkan

tapi hanya tidurlah dalam mataku
yang bisa kubisikan

sebelum ikrar subuh berkumandang


(gunung geulis 1-8-2010)

MUSIM ALAM TERZHOLIM

karya A Rahman Al Hakim


sumber foto : http://www.picasaweb.google.comd/

Tangisan Waktu

Bila musim telah semusim jerih
angin lirih merintih perih

Derai air mata hujan suram
genangi daratan raya tenggelam
yang kosong dari kehidupan alam
keragaman buram kelam

Gunung-gunung sambut pilu sendu
Gundah luapkan lahar jiwa jiwa resah ngilu
Abu pekat kelam selimuti hati yang buram hancur
Semburan keruh lumpur longsor mengubur
Luluh lantak harapan retak
Amarah serak teriakan sesak

Luka alam timbun sapu segala yang bernyawa
geliat bumi lantakkan mahligai manusia
nelangsa badai banjir menerpa
teriakan pekik kematian bagai dalam neraka

Hilangnya kerimbunan flora
Hilangnya canda fauna

Kala kering kemarau kerontang
meranggas kehijauan tercabik membentang
api bakar alam amarah keserakahan yang terpampang

Bila musim tiba semusim
hilang harapan masa depan rahim
angan indah kenangan alam lalu
menjadi dongeng saksi bisu

Oleh nafsu pengumpul harta dunia
Oleh keserakahan tamak dunia
Melupakan generasi
Sisakan alam kerak basi

Bila musim jelang semusim
Hati pilu alam terzhalim

(ARAska.Bjm.Kalsel)

Jangan biarkan luka itu pulih

karya Uni Sagena Hasyim

sumber foto : http://www.picasaweb.google.com/

Mengapa kenangan  menjelma
Dulu dan kini,
Adakah  beda?

Kenangan  terhempas
ke belakang
ke depan
ke belakang lagi
semakin jauh  menggegar
kau dapati wajah-wajah
 yang dulu karib
kini lesap  membayu


namun,
Jangan biarkan luka-luka itu pulih
biarkan daun-daun  kerontang
Biarkan sesak menusuk dada
Biarkan ruang tetap hampa
Biarkan!
Dan nikmati
Setiap sayatannya...


Selangor, 7-6-09