Oleh Widi hatmoko
sebuah catatan
untuk sahabatku
Gati
![]() |
sumber karikatur : http://www.1.bp.blogspot.com/ |
masih seperti duapuluh tahun yang lalu
aku melihat kaki kecilmu
mengayuh sepeda mini yang telah menjadi rongsok—
usang dimakan jaman
aku masih ingat
sebatang coklat yang tak sempat kuberikan kepadamu
meleleh
terjatuh di atas tanah yang kering
terinjak kaki-kaki bersepatu
kita tak pernah tahu;
sejauh mana langkah yang sudah kita tempuh
berapa angan yang telah kita buang
Sebanyak apa sakit yang tidak pernah kita hitung
ketika harapan itu padam
kau terbangun dari mimpi
melihat hitam melilit sekujur malam
saat semburat jingga menebarkan seribu harapan
kau sedekahkan jiwamu pada anak-anak di sekitarmu
seketika itupula
aku melihatmu seperti pijar matahari jam sembilan pagi
sinarmu merata pada hamparan bak permadani hujau nan subur
ketika menjamah diantara padang yang tandus
kaupun menjelma menjadi hujan yang jatuh dari langit
sontak, sorai wajah-wajah gersang—riang
menengadah di atas tanah yang basah
masih seperti duapuluh tahun yang lalu
aku ingin tetap melihat kaki kecilmu
mengayuh sepeda mini yang telah menjadi rongsok—
usang dimakan jaman
meskipun kau telah meninggalkan cerita lamamu—guru honorer
Satelit Jakarta 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar