![]() |
sumber foto : http://www.kampungtki.com/ |
langit utuh
bulan melirik—sabit
tak mampu melucuti malam
gelap tak menyingkap, dan
sunyipun menguak tabir
sejenak imajinasiku berlari
melintasi jalanan kaki Suroloyo
kutemui simbok-simbok menjajakan tempe benguk,
geblek, sego tempelan di sepanjang jalan Samigaluh
berjajar diantara obor-obor bambu minyak tanah
yang membekaskan langes di wajah-wajah uzurnya
aku terpaku di antara bebatuan—merenung seperti gunung
sayup terdengar alunan gamelan yang ditabuh para wiyogo
sulok mulut sang dalang—memainkan lakon petruk dadi ratu
senandung solawatan—berbaur dalam hentak terbangan
bedug irama kubrosiswo
semua hanyalah kekuatan fikiran
sugesti warisan leluhur—mencari wangsit
anak-anak muda berbondong ke sendang kawidodaren
orang-orang tua berjalan mengitari tegal kepanasan
aneka rupa sesaji—aroma asap kemenyan
menjadi simbol penjamasan pusaka sakti singgasana Kulonprogo
malam terus berjalan
riuh tetabuanpun bersambut senandung wareng
berjabat dan berpencar di penghabisan malam satu suro
Satelit Jakarta 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar