Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.

1.31.2011

surat buruh pada presiden

karya Puisi Inunesia

sumber foto : dari internet

Kemarin kami rapat di belakang pabrik
Tuan..
Aku kabarkan
Beberapa dari kami mulai menyesal
Bahkan berpikir lebih dari sekedar itu
Tuan harus turun sebelum waktunya

Tuan tau..
Kami tergesagesa
Diburu waktu yang tersedia
Kami tinggali mesin gaduh
Kami kembali ke kampung halaman

Atas perintah negara
Kami antri ambil suara
Tuan dari gambargambar
Kami tusuk gambarmu dengan harapan
Hidup kami harus ada perubahan
Terang saja
Kesejahteraan yang utama

Ya...
Kami sebarkan harapan
Tuan pasti bisa wujudkan
Tuan menang telak
Semua bersorak
Bahagia
Kami akan sejahtera

Tuan..
Tahun pertama
Tahun kedua
Selanjutnya
Keyakinan itu pudar dengan sendirinya

Tuan tau
Kami ini korban tiputipu
Senyum dan gaya tubuh mu
Rapat
Diskusi
Mimbar bebas

Semua sepakat
Tuan harus kami lawan sekuat tenaga

Hari ini kami rapat dibelakang pabrik
Dengan keputusan bulat
Revolusi dan perebutan kekuasaan secepatnya!!!

Inu.   18122010

1.28.2011

TKW

karya Senandung Pusara 

sumber foto : http://www.picasaweb.google.com/
Kemiskinan yang jadi air mata
Jiwa manusia tak lagi berharga
Nyawa tak menjadi Hambatan
Demi Meraup dolar
Untuk menjadi dirinya Kaya

Air mata Miliknya kemiskinan
Tak peduli keselamatannya
Dan tak peduli Nyawa
semua Terampas Hawa Dunia

Namun pantaskah Manusia di perjual belikan
Layaknya seekor Binatang
Kambingkah kita?
Di sembelih untuk KurBan

Di mana nurani mu
Sang Penguasa Negeri
Di mana Kau Taruhkan Jabatan_mu
Diantara Bangkai Anak negeri kah?

Tak Bisakah kau Tuan Berikan Kekayaanmu?
untuk ciptakan lapangan kerja?
Tak bisakah Kau Tuan Berikan Jabatan mu untuk di Korbankan?
Demi Anak negeri tidak Jadi Budak di negeri orang

Hanya Dollar
Hanya Uang
Rakyatmu menjerit di Negeri sebrang
jadi kuli mereka ........

Kenapa suara mu Tak lantang wahai saudaraku...
Kau bertanya kan......
Kemana aku mengadu...Sedangkan mereka tak dengar!!!!!!
Karena Dolarr Bikin mereka Gemuk....

Apakah Negeri ini Bertuan.....
Tuan nya tidak peduli Jerit Tangis anak Negeri......

Adakah Calon penguasa Negeri Di pemilu nanti ?

Yang bertulang dan berkulit anak negeri
Sehingga:
Jeritan

Kepedihan

Rintihan....................................

Beliau merasakan   LUKA mu....



SEMOGA INDONESIA Memiliki sang PENGUASA BIJAKSANA
JAYA AKAN ANAK NEGERI....
YANG TIDAK DIPERBUDAK NEGERI SEBRANG

Ini Trauma negeri 

DESAH KERINDUAN DALAM PENANTIAN

karya ian kirana

sumber foto : http://www.i299.photobucket.com/
di dalam dekapan malam
ku himpun secalit asa
tuk membungkus rasa rindu yg kian membara di sukma

resah ku di peraduan menatap bias sinaran yang membingkai di sudut kamar

luluh tulang nadi berdenyut kencang
saat bayang gurauanmu kembali melintar dalam angan dan pikiran

ingin ku rengkuh dan dekap dalam pelukan
agar bisa ku tuang semua rasa ini

namun ruang waktu
tak dapat ku daki
sayap asaku terlalu lemah tuk kepakkan
tapak jejak rinduku tak mampu tempuhi semua

nyanyian burung malam
kian menambah kepiluan dalam penantian

akankah di ujung hari nanti
kan ku tuai semua buah penantian ini

bagai pelangi yang merona di ujung senja

Selamanya

karya Rochyana Rohadi

sumber foto : http://www.picasaweb.google.com/

Menyusur pantai
Saat matahari menyembul
di ufuk timur
Kecipak riak membasuh kaki

Sejuk…menjalar lewati pori
masuk ke nadi
meresap ke hati
ke jantung
ke jiwani
lalu rasa sunyi meraja

Aku ingat dia berkata:
“Ana, ada suara laut di sini
di rongga cangkang kerang ini
ada rindu,kasih,sedih,sayang
dan cintaku
semua tak kan pernah mati
meski nanti kita tak bersama lagi”

Aduh…
Kenapa cerita kita mesti
berakhir begini?
Jika kau tahu
Jika saja kau mengerti
Andy,aku tak kan pernah
berpindah ke lain hati
tak kan pernah…

Dan air mataku bergulir
di pipi
merebak…banyak…
merasakan betapa pengorbanan
kita sesungguhnya sia-sia

Lagi-lagi …terhempas aku
pada kecewa tak bertepi
kudengarkan suara laut kita
sekali lagi
kutanya padanya masih adakah
rindu,kasih,sedih,sayang
dan cintamu?

Namun aku tak dengar jawab
yang kutunggu
Kemudian kulemparkan
cangkang kerang darimu sekuat
tenagaku
aku tak mau melihatnya lagi
selamanya…

1.24.2011

Bercermin

karya inu


sumber foto dari internet


Lembaga resmi ambradul
Didalamnya orang sibuk bersiul
Rapat sambil mendengkur
Suara rakyat sampai didubur

Bocah miskin berdiri telanjang
Memandang iklan dijalan raya
Ketimpangan merajalela
Mimpi mimpi hanya cerita

para serdadu mati terbunuh
Semangat berjuang tanah pusaka
Janda renta di tinggalinya
Tanpa rumah dan tanda jasa

Lihat rombongan presiden
Puluhan pengawal bersiaga
Negeri sejuta insiden
Tebar senyum jaga wibawa

Sepering lauk dan nasi
Jadi santapan makan sehari
Para petinggi terlibat korupsi
Hakim jaksa berbelit bukti

Malang melintang para pelaut
Berteman ombak dan para camar
Negeri ini tertutup kabut
Hari depan terlihat samar

Gonjang ganjing para pelacur
Kabar berita tentang razia
Semoga panjang tuan punya umur
Untuk menindas rakyat selamanya


inu. Pasar minggu 15 des 2010-12-15

bung, aku masih ada selinting lagi

karya seteng sadja

sumber foto : http://www.image.spreadshirt.com/

bung, ini jaman tak bisa kaupaksakan
untuk jadi bagian dari kemauan dan harapan-harapanmu.
getir terus ada di titik inti pergerakannya,
bukan sekedar piranti luar dan rumbai-rumbai saja.

kegembiraan lagi-lagi terbukti akan terus bersemayam
hanya pada kepintaran kita mengotak-atik 'mind set'
; asin jadi asam, tempe jadi daging ayam.

 bung, aku masih ada selinting lagi.
would you like to enjoy it together? come on!

HASUT

Karya Mustawa

sumber foto dari internet

Aku menarikmu ke pinggir hati dengan sebuku tanya, “jikalau tanganmu yang gemulai terbaring pasrah dalam genggaman tanganku, adakah desiran darah asing di dalamnya yang membuat jantungmu tersendat saat memompa?” jikalau matamu redup ketika melihat matahariku menyala-nyala, adakah cahaya asing yang lebih menyilaukan dari padanya?”

Senyummu yang kecil tipis membuat jiwa gelisah menjadi ragu dan sengsara. Nafas jadi sesak dan terburu-buru, seperti menghirup debu-debu kepulan batubara. Wajah juga berubah jadi hitam diliputi hasut yang bertumbuhan seperti jamur. menyebar cepat sekali dalam separuh jasad.

Pipimu yang putih bersih membuat mata merana saat membayangkan jejak jari lain menempelkan debu dan tanah yang menghalangi udaraku masuk ke dalam pori-porinya.

Nafasku semakin terhimpit, “jika pinggul yang melekuk itu hanya menempel ke tubuhku, mengapakah aku masih berenang-renang dalam air payau bercampur lumpur? Sedangkan kabut terus turun bersama malam. Aku tidak menampak kunang-kunang atau bintang untuk jadi penanda.” Lalu dimanakah kau?

Kau hanya menunduk. Rambutmu berjatuhan ke bawah seolah mengurung wajahmu dari segala yang terang. Tetapi tengkukmu yang putih seperti sebuah jembatan dimana aku bisa melangkah dengan gemulai ke dalam hatimu untuk mengambil lentera. Kau yang cantik menatapku dengan tenang sambil berkata, “tataplah aku. Tataplah aku. Akan aku nyanyikan lagu cinta yang hanya bisa engkau dengar.” Kemudian engkau menyanyikan sebuah lagu, “aku selalu bergegas lari untukmu, jika kau menyeru. Aku selalu bermimpi tentang wajahmu ketika kau menyuruhku memejamkan mata. Lepaskanlah dirimu dari hasut. Karena kau telah menusukku dengan cinta yang membuat aku menangis karena takut kehilanganmu.”

Sholat di negeri asing

Karya Sadie Good

Tuhanku ada di negeri asing
Biar sujudku berkerak hitam di kening
Tapi Dia tidak sampai masuk ke hati
Karena sholatku juga jauh dari Dia
Mulutku komat-kamit membaca ayat
Namun ingatanku ada  di ruang kerja
Takbirku begitu syahdu terdengar orang di sebelah
tapi isi kepalaku berkeliaran ke persoalan rumah
dalam ruku aku begitu khidmat membungkuk
tapi perutku yang keroncongan menagih-nagih makanan

sholatku ada di negeri asing
susah payah aku berdiri sehari lima kali
aku justru dapat ancaman neraka
karena sholat aku jalan-jalan mengelilingi bumi
memikirkan apa yang enak aku lakukan
kadang aku tertawa membayangkan yang lucu
kadang membaca doa sambil kesal karena dimarahin bos
kadang juga ‘ehm’ sambil mengenang yayang yang caem…
ahay… indahnya…

Sholatku jadi terasing
Sholat sebentar salah
Sholat buru-buru salah
Sholat lama jadi kelamaan
Sedangkan waktu terus mengejar

Tuhanku jadi terasing
Dia hanya terucap di mulutku saja
Jauh dari hatiku
Pantaskah kiranya aku dimasukan ke nerakamu
karena sholatku di negeri asing.

1.22.2011

Sampul Topeng

karya Ade Riyan Purnama

sumber foto : http://www.isdaryanto.com/

Jika puasa adalah penawar nafsu
maka kenyangkanlah perutku Ya Raab ..
Agar aku bisa mengangkat pedang iman melawan bisikan malam
Iblis membabi buta dalam darah tak terarah
menari-nari di kelopak menatap keelokan hawa
Sang lampu pun pura-pura menutup mata
tapi malaikat -malaikat terus mencatat syahwat yang berkarat
Iblis mencuci tangannya dengan dosa
merasuk kedalam kerongkongan relung hati tak terbaca

Aku adalah seonggok daging yang bernyawa
karena tanpa CahayaNya aku bukan apa-apa
Aku adalah tanah yang hina
Yang mungkin sekali-kali nanti akan mewangi bertabur kembang seroja
Aku tak mampu merangkak, memanjat derajat taqwa
Karena lumpur dosa ada di jiwa

Aku adalah topeng sampul manusia
yang mencari fitrah dalam usia muda
dengan rindu kopiah dan tasbeh mushollah
juga surah Yaa sin yang kubaca
kemana Alif, ba, ta, tsa yang kubaca dulu
semoga Istigfar menjadi benteng usia

Pencari Rindu

karya Jimmy Hollyfield Culxs


sumber foto dari internet

Aliran arus membawa arah,..
singgah di balkon waktu,..
mengenal sayup sayup realita rasa,..
...menggema di angkasa jiwa,..
suara hatipun terketuk ejaan kasih,..

Saat ku bermuara tatap sepasang retina,..
ku taruh di laci hati satu bintang,..
tuk menemani sendi langkahmu,..
dalam spasi kala tak memandang parasmu,..
ku mencari di belantara rindu,.
ku sibak belukar menutup remang,..
agar saling berbagi aksara,..
dentingkan nada setiap sapa,..
membina untai kasing menyatu,..
di usia mengabdi satu jiwa,..

Hingga terselip di sudut naluri,..
memancarkan wahya dari kegelapan,..
meneteskan sejuk embun surgawi,..
tapak serentak mengais bahtera,..
kuasa memisah airmata dera,..
mampu tuk mereda kala prahara menyapa,..
ketulusan tak hanya membatas usia dunia,..
namun episode di alam baka kasih kembali,..

1.21.2011

hujan dalam matamu

karya Yoyong Amilin

sumber foto : http://www.quizilla.teennick.com/


dan awan-awan itu memecah
mengurai kesedihan masing-masing
mengenangi malam
dengan tanda tanya

memantulkan aroma
paling mawar ke hidungku
serta menjelma bermacam aroma lain
yang membentuk deretan gedung
juga sebaris tanda baca lainnya

hujan dalam matamu
membasahi lampu-lampu neon
di taman yang meremang
mengembun di jendela kamar

dan angin mengirim seribu dingin
ke sumsum tulang paling jauh
genangan merayap di kehitaman aspal
menuju keluasan alir sungai

hujan dalam matamu
menetesi mataku
kesejukan mengantar hati
menuju malam
di sebuah kota

hujan dalam matamu
meremah kemataku
menjadi sebuah musim


(2010)

Sampaikan

karya Puisi Inunesia

sumber foto : http://www.okezone.com/

Jika aku mati, nanti
Bukan maksud menantang tuhan
Aku ikuti kata hati
Kalau penindas harus dilawan

Mari lihat ke desa
Betapa tani tak bertanah
Segelintir saja tuantuan
Memiliki begitu banyak lahan

Dibalik tinggi gedung pongah
Ribuan rakyat tak berumah
Diri berdiri tiang seadanya            
Dibongkar paksa pamong praja

Wahai adikku sayang
Yang kupilih jalan ini
Ibu ayah tolong di jelaskan
Melawan penindas bukan kriminal


Inu
TIM 20.12.2010

1.20.2011

DALAM DIAMKU

karya peri biru

sumber foto : http://www.curusetra.files.wordpress.com/
Bila aku ragu-ragu
Aku suka berdiam diri
Aku tidak mau bicara panjang
Dan hanya suka menyendiri

Aku hanya ingin tenang
Selama ini adakah kesalahan
Yang sudah lama aku lakukan
Dan aku tidak sadar tentang itu??

Diam sudah cukup
Diam sudah bawa aku ke jawaban yang aku inginkan
Diam membuat aku mengerti dan berpikir
Diam membuat aku teliti dan menangis

Menangis dalam hati memikirkan apa salahku??
Diam membuat aku lebih memahami
Hidup ini hanyalah untukNYA
Dan aku harus menjaga hati orang-orang di sekelilingku.

SASTRO

karya Widi Hatmoko

sumber foto : http://www.risesmart.com/

jika saya menyebut namanya Sastro
itu bukanlah nama yang sebenarnya
bisa jadi nama yang sesungguhnya adalah
mas Sukin atau Dalemin
walaupun
bisa saja saya memanggilnya dengan nama Napoleon Bonaparte
seperti nama seorang perwira tentara paling genius
Benjamin Franklin nama seorang politisi berotak cemerlang
atau
Johann Sibastian bach seorang komponis yang cerdas
duabelas tingkat diatas Wolfgang Amadeus Mozard
karena ada  sekidikit kesamaan dari masing-masing tokoh itu
tetapi ia tetaplah Sastro
kalupun ia tidak suka dengan nama itu
saya akan  tetap memanggilnya Sastro
Sastro!
Sastro!
Sastro!
bahkan akan menambahnya dengan sebutan yang lebih panjang lagi;
Sastro Memble
Sastro Mbelgedes
atau
Sastro Gombalmukiyo

Satelit Jakarta 2010

1.19.2011

Jadi Cleopatra Semalam

by Alfikry Ilmi
sumber foto : http://www.i243.photobucket.com/

Malam ini bulan ketakutan
bersembunyi di balik bangunan hotel bintang lima.
Kita di dalamnya
menikmati semangkuk kencan
setelah seribu panah rayuan kau lepaskan ke dadaku
usai makan malam.

Cleopatra-lah aku seketika
pasca mahkota janji-janji surga
kau letakkan di atas kepala.

Bangga atau mungkin juga tak sengaja
kau sempat bisikan
bahwa kita bisa berpesta berkat hasil penggelapan dana.
Tak ada yang merasa kehilangan
sebab fakta seketika dialihkan isu yang lebih menarik untuk disimak.
Melebihi candu sinetron rumah tangga dengan cerita membosankan penuh peran antagonis.

Kita pun lalu sama-sama tertawa
atas kemenangan.
Atas kepecundangan.
Serupa aku yang menertawai nasib sendiri
karena nikmat materi berlimpah begini
belum tentu kutemukan esok hari.

Jadi, kucumbui saja kemewahan ini sampai pagi
sampai gelas tak mau lagi dituangi vodka
sampai tubuh tak sanggup lagi dipacu
dan napas kita yang memburu
sama-sama membisu berhimpitan.

Bulan gigil yang ketakuan semalam sudah digusur garangnya matahari.
Kita berpisah di depan sebuah gang
setelah perempatan.
Barangkali kau langsung menuju pelukan anak istri yang setia menanti
kepulanganmu dari rapat luar kota.
Dan aku juga kembali pada kenyataan kontrakan 4x4 meter
dengan beberapa lembar uang ratusan
untuk menghapus semua bekas ciuman dan biaya perawatan badan.


Alfikry Ilmi
Padang, 12 Januari 2011

1.18.2011

SUARA

Endang Supriadi

sumber foto dari internet.


suara sungai suara angin suara kertas suara daun
terdengar di atas ranjang. direkam bulan
suara hirup suara tiup suara datang suara pergi
terdengar dari dalam kereta. diserap matahari

yang demo yang tamu yang cium yang selingkuh
tumpah di jalan. ditonton anak-anak balita
yang memberi yang diberi yang membelot yang sejalan
berkumpul di warung. menjual jiwa         

saling tuding saling tikam saling rajam saling pejam
dicatat dalam kota. cahaya lampu memotretnya
dari arah kuburan. pasrah didenda sabar ditampar
aroma mayat diarak bulan ke ujung-ujung malam

pasar dibakar cinta diadopsi. lidah sungsang
dipaksa bicara. rakyat kehilangan hak dibilang mati
polisi bernyanyi dibilang banci. bumi gonjang-ganjing
sepi menangis ramai dicekal. tangan-tangan menadah air

mana diri mana hati mana budi pekerti. aku di sini
engkau di situ. minta susu air laut yang diberi. ah,
tuhan dibaris awal ditinggal-tinggal. tuhan dibaris
akhir disebut-sebut. kita berlari. terus berlari!

Jakarta, 2009

1.17.2011

MERINGKUK MUNGIL

karya Divin Nahb


sumber foto : http://www.picasaweb.google.com/
Selimutnya adalah luka
Goresannya tersembunyi dari seringai kebisingan
Tak pernah dia mendaras kata,
Bibirnya terkatup
Bungkam

Ceritanya adalah luka
Tawa renyahnya sudah enyah!!
Sedang mata membulir air
Sedang hati berkabut mati

Sadarlah…!!
Tidakkah kau merasa, perih…??
Sementara bumi merenung
Langit dan gempitanya meringis

SAKIT!!

Dia hampa tanpa daya
Ketika kau dan dirimu menyusup jalan sendiri!!
Ketika waktu dikeruk pemburu napsu
Ketika susu di putingmu mengental dan kekar tanganmu tak membelai

Si mungil bisu terpejam
Meringkuk didongengi angin dan kidung sepi

Sendirian…

Tangerang, 10 Mei 2009

1.16.2011

Sufi, Tuhan, Pejabat Negara, Tentara Bersenjata

karya Amien Wangsitalaja

sumber gambar : http://www.adetelur.blogdetik.com/


sebelum sufi mengenal tuhan
ia takut kepada pejabat negara
ia takut kepada tentara bersenjata

setelah sufi mengenal tuhan
ia takut menjadi pejabat negara
ia takut menjadi tentara bersenjata

1.14.2011

Taubat

Karya Senandung Pusara

sumber foto : http://www.nindy91.files.wordpress.com/

Tak kuasa Raga merapuh
Tapaki Tangga
Berkelok  di jurang
lelah kaki ku menyemat kegelapan
Berselimut dosa

Tenggelam akan kesenangan semata
Ku Jamah haram
lupakan halal
Sangat Tak Berartinya diriku
Tanpa Iman

ingin lepas semua dosa
Menutup kelam takdir diri
Hanya
Namamu kuatkan aku

Pijakan beralas Kerikil berserak.
Jerat luka menjadi kecewa
Lemahkan diri diambang kehancuran
Marka marka jalan takdir berlumpur dosa
menjadi titihan nestapa

Astagfirulloh hall'adzim

Berkali kali terucap diantara sandar lesu
Nafasku
Menjadi desahan tertahan
Menahan tangis
seketika dosa dan nista
Menyulusup di palkah palkah jiwa
Dan merah darah
telah menyatu
Di awal taubatku

Ampuni aku Tuhan

U l a r

karya gampang prawoto

sumber foto : dari internet

berkelok
mengitari lorong waktu
sesekali menjulurkan senyum
indah lidahnya

melenggang
tanpa lelah, sambil membaca
baca situasi
kapan berteduh di bawah rindang daun
daun hijau kebiruan

meliuk
liuk sambil sesekali menjilat ludah
ludah yang tak sempat kering
di sela bibirnya
menerobos lampu merah
memasuki vihara juga pura
pura menjilma rosario bahkan tasbih

dengan tenangnya,
mendesis…mendesis…mendesis…
“ rakyat adalah deposito tak berjangka ”
sedangkan
“ umat adalah pinjaman lunak tanpa agunan ”

di balik semak
semak ular itu menggeliat
menanti musim mengganti kulitnya.


Pejambon -plat”S”, 010909

1.12.2011

teruntuk saudara di Lapindo

by peri biru

sumber foto : http://www.yusufwibisono.files.wordpress.com/

Mula-mula gerimis mengiris
Lalu nampak seorang renta gigil nian
Dengan perut kerontang di tepian

Ah..betapa jiwanya bagai layang-layang
Terombang-ambing
Di dera muntahan lumpur

Persetan dgn hidup !!
Mana rumahku ?!!!

Baginya Tuhan tak pernah brengsek
Walau hidup sll setia menggampar
Tak ada senyum...jiwanya membeku bagai salju yang bisu

aku anak tanah jajahan

oleh: inu


sumber foto dari internet

Aku adalah anak dari dendam yang panjang

Darah ayah dan luka hati ibu

Juga perih kakak perempuan yang teraniaya



aku lahir dari keprihatinan

Ketika rumahrumah digeledah

Dan tangisku disambut moncong senjata



aku adalah waris dari tanah terjajah

Apa yang tertanam habis dijarah

Anak cucu tinggalah sampah



Aku adalah bara api

Dendam ini biar kutular

Generasi ke generasi



inu 24 nov 2010

Seorang Perempuan Bernama Ibu

Oleh
Johanes Surapurna

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu
 
 

Tangis Telah Membuatmu Terlihat Begitu Cantik

Oleh
Lika Niea

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu
 
 

Dimana Ibu

Oleh
Bambang Oeban

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu
 

 

Tetap Cantik Adanya

Oleh
Nia Robie

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu
 
 

Mantra Langkanang

Oleh
Yoyong Amilin

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu
 
 

Ibuku Muaraku

Oleh
Ruchyati Rohadi

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu
 
 

1.11.2011

IBU

Oleh
Giyanto Subagyo

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu
 
 

20 September

Oleh
Rochyana Rohadi

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu
 
 

Sajak Buat Ibu

Oleh
Rangga Umara

Audio - Video Salon Sastra Jilid 2
Kumpulan Puisi Ibu