Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.

12.15.2010

SENANDUNG KESUNYIAN

karya A Rahman Al Hakim


sumber foto : http://www.endless-satsang.com/


Alunan senandung jiwa
Meresap kedalam sukma
Desah nafas terbawa
Desiran bayu membelai asa

Kesunyian tenggelamkan raga
Punahkan semua angkara
Tenggelamkan irama dunia
Hanyut tiada masa

Roh rindu bergelora
Membubung keangkasa raya
Merangkul keabadian asmara
Dari yang Maha Elok tiada tara

Kesunyian adalah haqiqat cinta
Bagi insan yang punya jiwa
Rahasia bagi mereka yang mereguknya
Sehingga semua menjadi fana
Di dalam kesunyian

Hening

(ARAska.Bjm.Kalsel)

Terbunuh (lagi)

karya Uni Sagena Hasyim


sumber foto : http://www.1.bp.blogspot.com/
Ini kematianku  yang kesekian
Mereka telah menikamku
dengan enam belati
Telak di kiri jantung

Jika sekali aku bangkit dari mati
Ingin kutatap mata mereka tersenyum
Sebelum aku terbunuh lagi
Untuk kali terakhir
(happy?) 

(Gunung Kelua Samarinda, 2007)

Sajak Para Pencuri

karya Holy Adib
sumber foto : http://www.wartakota.co.id/



jangan salahkan kami

jika dalam otak ini

hanya ada pikiran untuk mencuri

karna perut yang tak berisi

akan mematikan hati



jangan salahkan kami

jika kami masuk rumah kalian tanpa permisi

karna perut yang tak berisi

membuat kami tak punya basa basi



jangan sekali-sekali menyalahkan kami

jika kami mengancam kalian dengan belati

karena perut yang tak berisi

menjadikan kami kian tak terkendali



jangan pernah menyalahkan kami

jika hari ini kami abai

dengan semua nilai-nilai

karna pemimpin yang kami percayai

mecontohkan kami perbuatan begini



Padang, 2 Desember 2010

SURAT SURAT TAK TERBACA

karya Moh Hamzah Arsa

sumber gambar : http://www.2.bp.blogspot.com/

angin masih belia, surat-suratmu
tak sempat kubaca dalam perih keringat
perihal lagu kemarau meninabobokan nafas rerumputan
yang tumbuh liar sepanjang keningmu
matamu semakin purba
ketika rerumputan itu berubah duri waktu
sesekali melukai kulitmu yang beludru      

udara tropis meranggas di pucuk-pucuk tembakau
rumah-rumah kehilangan senyum. wajahmu semakin lengang
seperti duka anak tetangga yang ditinggal ibunya
tiba-tiba aku teringat sepenggal ceritamu
tentang seorang pengemis tua yang selalu
menggedor-gedor pintu kemarau usiaku

surat-suratmu masih tersimpan rapi
di almari hatiku. mataku terlalu asing menyiangi
debu jalanan yang seringkali menikam jantung matahari
hingga tembaga. seperti hari-hari kemarin, kulipat
pesan ramah reranting cemara menyapa angin
dalam nafas panjang doa-doa sembahyang
kelak akan kulukis ranum senyummu
mewarnai perjalanan sejarah angin yang gemetar

berapa mil lagi harus kucicipi manis elektron pelangi?
abad-abad terus berlari dalam alfa tawamu
di beranda ini kita perlu berhenti sejenak
mengunyah hari-hari yang berbatu
lantas menanam benih cinta bumi pada matahari 
biarkan surat-suratmu memfosil
menjadi jejak musim dalam beranda sunyi sajak-sajakku

April, 2006 

KOTA TIKUS

karya Divin Nahb

sumber foto : http://www.blog.bekahbrunstetter.com/

kota telah mati
yang tertinggal hanya tikus-tikus
yang menjelma dari tengkorak penguasa
yang dulu menelusup di lubang-lubang
dan menghembus kesengsaraan

Tangerang, Juni-Agustus 2010