Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.

1.24.2011

Bercermin

karya inu


sumber foto dari internet


Lembaga resmi ambradul
Didalamnya orang sibuk bersiul
Rapat sambil mendengkur
Suara rakyat sampai didubur

Bocah miskin berdiri telanjang
Memandang iklan dijalan raya
Ketimpangan merajalela
Mimpi mimpi hanya cerita

para serdadu mati terbunuh
Semangat berjuang tanah pusaka
Janda renta di tinggalinya
Tanpa rumah dan tanda jasa

Lihat rombongan presiden
Puluhan pengawal bersiaga
Negeri sejuta insiden
Tebar senyum jaga wibawa

Sepering lauk dan nasi
Jadi santapan makan sehari
Para petinggi terlibat korupsi
Hakim jaksa berbelit bukti

Malang melintang para pelaut
Berteman ombak dan para camar
Negeri ini tertutup kabut
Hari depan terlihat samar

Gonjang ganjing para pelacur
Kabar berita tentang razia
Semoga panjang tuan punya umur
Untuk menindas rakyat selamanya


inu. Pasar minggu 15 des 2010-12-15

bung, aku masih ada selinting lagi

karya seteng sadja

sumber foto : http://www.image.spreadshirt.com/

bung, ini jaman tak bisa kaupaksakan
untuk jadi bagian dari kemauan dan harapan-harapanmu.
getir terus ada di titik inti pergerakannya,
bukan sekedar piranti luar dan rumbai-rumbai saja.

kegembiraan lagi-lagi terbukti akan terus bersemayam
hanya pada kepintaran kita mengotak-atik 'mind set'
; asin jadi asam, tempe jadi daging ayam.

 bung, aku masih ada selinting lagi.
would you like to enjoy it together? come on!

HASUT

Karya Mustawa

sumber foto dari internet

Aku menarikmu ke pinggir hati dengan sebuku tanya, “jikalau tanganmu yang gemulai terbaring pasrah dalam genggaman tanganku, adakah desiran darah asing di dalamnya yang membuat jantungmu tersendat saat memompa?” jikalau matamu redup ketika melihat matahariku menyala-nyala, adakah cahaya asing yang lebih menyilaukan dari padanya?”

Senyummu yang kecil tipis membuat jiwa gelisah menjadi ragu dan sengsara. Nafas jadi sesak dan terburu-buru, seperti menghirup debu-debu kepulan batubara. Wajah juga berubah jadi hitam diliputi hasut yang bertumbuhan seperti jamur. menyebar cepat sekali dalam separuh jasad.

Pipimu yang putih bersih membuat mata merana saat membayangkan jejak jari lain menempelkan debu dan tanah yang menghalangi udaraku masuk ke dalam pori-porinya.

Nafasku semakin terhimpit, “jika pinggul yang melekuk itu hanya menempel ke tubuhku, mengapakah aku masih berenang-renang dalam air payau bercampur lumpur? Sedangkan kabut terus turun bersama malam. Aku tidak menampak kunang-kunang atau bintang untuk jadi penanda.” Lalu dimanakah kau?

Kau hanya menunduk. Rambutmu berjatuhan ke bawah seolah mengurung wajahmu dari segala yang terang. Tetapi tengkukmu yang putih seperti sebuah jembatan dimana aku bisa melangkah dengan gemulai ke dalam hatimu untuk mengambil lentera. Kau yang cantik menatapku dengan tenang sambil berkata, “tataplah aku. Tataplah aku. Akan aku nyanyikan lagu cinta yang hanya bisa engkau dengar.” Kemudian engkau menyanyikan sebuah lagu, “aku selalu bergegas lari untukmu, jika kau menyeru. Aku selalu bermimpi tentang wajahmu ketika kau menyuruhku memejamkan mata. Lepaskanlah dirimu dari hasut. Karena kau telah menusukku dengan cinta yang membuat aku menangis karena takut kehilanganmu.”

Sholat di negeri asing

Karya Sadie Good

Tuhanku ada di negeri asing
Biar sujudku berkerak hitam di kening
Tapi Dia tidak sampai masuk ke hati
Karena sholatku juga jauh dari Dia
Mulutku komat-kamit membaca ayat
Namun ingatanku ada  di ruang kerja
Takbirku begitu syahdu terdengar orang di sebelah
tapi isi kepalaku berkeliaran ke persoalan rumah
dalam ruku aku begitu khidmat membungkuk
tapi perutku yang keroncongan menagih-nagih makanan

sholatku ada di negeri asing
susah payah aku berdiri sehari lima kali
aku justru dapat ancaman neraka
karena sholat aku jalan-jalan mengelilingi bumi
memikirkan apa yang enak aku lakukan
kadang aku tertawa membayangkan yang lucu
kadang membaca doa sambil kesal karena dimarahin bos
kadang juga ‘ehm’ sambil mengenang yayang yang caem…
ahay… indahnya…

Sholatku jadi terasing
Sholat sebentar salah
Sholat buru-buru salah
Sholat lama jadi kelamaan
Sedangkan waktu terus mengejar

Tuhanku jadi terasing
Dia hanya terucap di mulutku saja
Jauh dari hatiku
Pantaskah kiranya aku dimasukan ke nerakamu
karena sholatku di negeri asing.