Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.

11.24.2010

Filistin

 
 
sumber foto dari internet
Otak-atik otak tanpa seni budaya
pentingkan material semata
dalam rutinitas padat jemu tanpa jamu.
Telan keluh gelisah basah bersama tanah

Membawa nabi-nabi sebagai pembelaan
atas kesalahan yang berubah pembenaran.
Maka bakarlah ijazah sarjanamu yang masih muda
bersama pikiran yang tak kunjung beranjak dewasa.

Filsafat pun kau hujat dalam anggapan sesat
sementara cogito ergo sum kau duplikat tanpa alamat

Kuliah sastra sepertinya tak berdampak pada pola pikir
yang kau pikir kritis padahal miris.

Terjebak dalam kedominanan
tanpa keberanian tentukan pilihan.
Konformitas tanpa batas.
Kehilangan identitas.

Alergi kritikan
caci maki penuh hinaan sebagai pembelaan.
Halalkan segala supah serapah
muntahkan bagai sampah.

Padamu filistin
aku berduka
untuk hidupmu yang mati sia-sia.


Alfikry Ilmi
Padang, 24 November 2010


* Filistin : orang yang sibuk dengan pencarian materil semata dan tidak peduli dengan pencapaian intelektual dan seni/budaya.
* cogito ergo sum : saya berpikir maka saya ada.
adalah sebuah ungkapan yang diutarakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Perancis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar