Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.

12.29.2010

Mengukir pena di atas tanah

Karya Ade Riyan Purnama

sumber foto : http://www.maulsyahidah.files.wordpress.com/


Bila nanti saatnya
aku hanya ingin bercerita tentang emak
cerita tentang ia memberi nama
yang akan tertulis di atas tanah


Bila nanti saatnya
aku hanya ingin menangis di atas pangkuan emak
tempat dimana aku menangis pertama
yang mengajarkan alif, ba, ta, tsa
dalam tangisan harap dewasa


Mak...
dalam isakmu ada butiran embun pucat anakmu
kini aku tertidur mak.. lelap sekali
semoga di tapak kakimu tetap ada surga untukku

SUDAH KALAH AKU

Puisi karya Endang Supriadi
sumber foto : internet

sudah kalah aku. percuma atap kubangun
pintu kupasang, roda kuputar, payung
kubuka. aku renta, tumbuh langsung tua
dagingmu dagingku beda. aku berdarah
awan, engkau berdarah kawah
benar-benar jauh panggang dari api

sukmaku menggelontor seperti air bah
yang tak berakar, namun justru
mengepung seluruh tempat persembunyianmu
ini aku, cemara yang bergoyang
rantingku tempat senggama burung-burung
langit membungkusnya berabad-abad,
tapi engkau begitu rela membakarnya.

sudah kalau aku. percuma kuberi nama manis
pada pisau, kuberi nama salju pada batu
kuberi nama rindu pada badai, kuberi nama
sorga pada kubur. kereta kepedihan ini,
terus melangsir di sendi-sendi pikiranku.

Citayam, Pebruari 2006