Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.

11.23.2010

Sebuah Adegan tentang Malam Lamaran

karya Pringadi Abdi Surya

 
Pertanyaan pertama setelah pertemuan biasanya adalah "dapatkah kita
saling bertukar kartu nama?" tetapi aku terlalu takut untuk menyebut
berapa tanggal kelahiran aku yang adalah tanggal kematian ibu.

Adegan yang sama ketika lilin ditiupkan adalah kain mori dan tanah basah
tersebab airmata yang bercita-cita jadi air terjun. Aku manyun
melihat dirimu bercerita tentang laki-laki yang lahir dari listrik dan rebah
bagai jangkrik yang menemani giliran mati lampu di beberapa distrik.

Aku takut ketinggian. Aku takut kehidupan. Aku takut kehilangan. Aku
takut pada tiba-tiba yang kerap merenggut senyum dan pertemuan.

Pertanyaan kedua setelah pertemuan adalah "apakah kau mau kue tart ini?"

Dan tiba-tiba saja semua kue jadi pistol. Kau mengacungkannya kepadaku
seperti permainan dengan satu peluru, "Mari kita bertaruh, kepada siapa

kematian akan memilih?"

sumber foto http://www.blog.fly51fly.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar