Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.

12.01.2010

r.a.k.y.a.t

karya Deha Hadinata

sumber foto : http://www.picasaweb.google.com/

sejarah adalah gurat pena tanpa tinta
buram tak terbaca
tentang kuasa, harga dan nilai kami
sebab di pentas politik
tak ada nama kami
kecuali jejak mereka
atas tengkuk kami

sila dengar siapa kami
pada sayup gumam para bijak

atau
baca saja dongeng keagungan kami
pada kitab kusam tua bertulis entah

atau
simak legenda kehebatan kami
pada mantra kata demokrasi

telah kami terima takdir sebagai bukan apa
sementara:
pada punggung mereka tertera nama kami
atas nama Tuhan mereka sumpah urus negeri
di atas singgasana mereka kentuti kami
    
     huruf-huruf a.m.a.n.a.t tak tereja
     bergugur raib entah

sungguh
ini negeri surga mana neraka iya
bencana meremuk lapar dipiara
tatap malaikat maut merah nyala
sembari curi sana-sini mereka berkata:
 “thanks god, kaulah pemberi karunia”
alangkah mulia!

asa membelati, air mata memisau
muka kami sendiri
gerbong kereta oleng
penumpang mengiba
sia-sia
kemana berkeluh
hidup bagai nunggu ajal saja.


pondokgede.2010

Selamat Malam Kaum Buruh

karya Iwan NoUse dari  Puisi Inunesia
 
sumber gambar dari : http://www.ppium.files.wordpress.com/

Senja itu sampai juga di atap rumah

Aku melambai pada mentari yang setengah

Tubuh kumalku mendidih



Langit sedikit sedikit hitam

Aku masih telanjang

Dengan bau tubuh yang asam



Pabrik menutup rapat

Buruh melangkah pulang

Seperti parade di gang gang



Malammalam datang juga

Aku antri panjang untuk mandi

Semua bawa gayung sendirisendiri



Kontrakan lampu lima watt

Aku tergeletak

Nafas ku kencang persis kipas diatap



Jam dinding mengapa begitu cepat

Detik,menit waktu bergerak

Aku belum lelap



Tubuh ngilu

Minum jamu

Ngutang dulu



Tubuh letih

Berbaring

Semoga matahari terlambat esok hari



Inu, Melawai 25 nov 2010

Yang di Kontrak

karya IwaNoUse  (dari Puisi Inunesi)

sumber foto : http://www.gemilangsales.files.wordpress.com/

sawah bapak di jadikan modal

seekor kambing di jadikan bekal

katanya masuk pabrik terkenal

janji yayasan ternyata gombal



kontrakan reyot ini jadi saksi

minum kopi pengganti nasi

tidur berhimpit bagai ikan teri

ingin kentut pun harus ngantri



siang malam membanting tulang

berserikat pun kami dilarang

sudah puas di suruh pulang

kata mereka ini undang - undang



biar keringat sudah berkerak

upah sebulan cuma jadi riak

jadi buruh seperti taplak

apalagi berstatus kontrak



IwaNoUse, - 28 November 2010 -