sumber foto : http://www.picasaweb.google.comd/ |
Tangisan Waktu
Bila musim telah semusim jerih
angin lirih merintih perih
Derai air mata hujan suram
genangi daratan raya tenggelam
yang kosong dari kehidupan alam
keragaman buram kelam
Gunung-gunung sambut pilu sendu
Gundah luapkan lahar jiwa jiwa resah ngilu
Abu pekat kelam selimuti hati yang buram hancur
Semburan keruh lumpur longsor mengubur
Luluh lantak harapan retak
Amarah serak teriakan sesak
Luka alam timbun sapu segala yang bernyawa
geliat bumi lantakkan mahligai manusia
nelangsa badai banjir menerpa
teriakan pekik kematian bagai dalam neraka
Hilangnya kerimbunan flora
Hilangnya canda fauna
Kala kering kemarau kerontang
meranggas kehijauan tercabik membentang
api bakar alam amarah keserakahan yang terpampang
Bila musim tiba semusim
hilang harapan masa depan rahim
angan indah kenangan alam lalu
menjadi dongeng saksi bisu
Oleh nafsu pengumpul harta dunia
Oleh keserakahan tamak dunia
Melupakan generasi
Sisakan alam kerak basi
Bila musim jelang semusim
Hati pilu alam terzhalim
(ARAska.Bjm.Kalsel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar