Salon Sastra
Dengarkan Keindahan Syair Puisi Disini...
Ayo gabung! Poskan karya anda ke salonsastra@yahoo.com atau salonsastra@gmail.com. Karya anda bisa berbentuk puisi, prosa atau renungan (maks. 1 hal quarto), dalam bentuk teks, audio maupun video. Kunjungi juga Obrolan Sastra Salonsastra di Facebook dan Salon Sastra Grup di Flickr.
2.14.2011
2.04.2011
RAGAqu HATIqu
Karya Eva Apippah Roelaf Archlifers
sumber foto : http://www.picasaweb.google.com/ |
Di bawah keringnya udara
Aku haus . . . . .
Akan canda tawanya
Di bawah panasnya matahari
Aku terbakar . . . . .
Akan raganya bersama yang lain
Di bawah mendungnya awan
Aku terteduh. . . . .
Terteduh mengingat masa lalu dengannya
Di bawah derasnya hujan
Aku menggigil . . . . .
Menggigil karna menunggu pelukannya
Di bawah rintiknya hujan
Aku menangis . . . . .
Karna gelombang hati yang tak menentu
Di bawah indahnya pelangi
Aku tersenyum . . . . .
Mengenang warna-warni hariku bersamanya
Di bawah gelombang pantai
Aku terombak
Dan terbangun
Teringat kenangan masa lalu itu
Yang tak mungkin dapat terulang . . .
Aku haus . . . . .
Akan canda tawanya
Di bawah panasnya matahari
Aku terbakar . . . . .
Akan raganya bersama yang lain
Di bawah mendungnya awan
Aku terteduh. . . . .
Terteduh mengingat masa lalu dengannya
Di bawah derasnya hujan
Aku menggigil . . . . .
Menggigil karna menunggu pelukannya
Di bawah rintiknya hujan
Aku menangis . . . . .
Karna gelombang hati yang tak menentu
Di bawah indahnya pelangi
Aku tersenyum . . . . .
Mengenang warna-warni hariku bersamanya
Di bawah gelombang pantai
Aku terombak
Dan terbangun
Teringat kenangan masa lalu itu
Yang tak mungkin dapat terulang . . .
DIBALIK DUNIA
karya peri biru
sumber foto : http://www.2.bp.blogspot.com/ |
Dunia ini..
Seakan remote dari keremangan
Kemiskinan, pembantaian seakan wayang yang didalangi
Lalu bathinku bertanya...
"Pak, lakonipun sinten ?"
Samar jawaban karena itupun tak pasti
"lakone .... duwit jeng"
Seakan remote dari keremangan
Kemiskinan, pembantaian seakan wayang yang didalangi
Lalu bathinku bertanya...
"Pak, lakonipun sinten ?"
Samar jawaban karena itupun tak pasti
"lakone .... duwit jeng"
2.03.2011
SANG ELANG YANG TERLUKA
karya Bidadarii QoLbhu
sumber foto : http://www.dpagbi.org/ |
Hendak kemana ...
wahai engkau Elang yang terluka ..
Tetaplah di sini ...
Bersama ku melewati hari hari sepi diantara hamparan permadani cinta yang mulai bergema di pelataran jiwa kita ..
Wahai Sang Elang ...
Sayap sayap mu tlah patah
Paruh mu pun lunglai tak berdaya
Membuat diri mu slalu bermuram durja ..
Ingin rasa nya aku merangkul dan memeluk mu ..
Agar aku bisa slalu bersama mu ..
Berdua merangkai titik titik warna warni pelangi
Wahai Sang Elang ..
Mengapa kau slalu tenggelam dalam kubangan duka masa lalu yang membeku di dinding kalbu
Keluh kesah yang paparkan lewat aksara penuh makna
Luruh ..
Pupus ..
Semua harapan cinta mu pergi meninggalkan mu
Ketika kau mulai menerobos cahaya kelam malam sendirian
Wahai ... Sang Elang ...
Kepak kan lah sayap sayap patah mu perlahan lahan
Meski sepi slalu membelenggu diri
Tetap lah tegar dan kuat menghadapi takdir yang tlah di tentukan ..
Wahai Sang Elang ...
Kepakkanlah sayap sayap mu dengan gagah nya ..
Tunjukkanlah kepada dunia, bahwa engkau akan slalu tegar menghadapi segala kemelut prahara cinta mu yang kian membeku di hati tulus mu ..
Walaupun hitam legam karna dusta cinta
Wahai Sang Elang ..
Percayalah ..
Pasti akan ada pelangi selepas hujan ..
wahai engkau Elang yang terluka ..
Tetaplah di sini ...
Bersama ku melewati hari hari sepi diantara hamparan permadani cinta yang mulai bergema di pelataran jiwa kita ..
Wahai Sang Elang ...
Sayap sayap mu tlah patah
Paruh mu pun lunglai tak berdaya
Membuat diri mu slalu bermuram durja ..
Ingin rasa nya aku merangkul dan memeluk mu ..
Agar aku bisa slalu bersama mu ..
Berdua merangkai titik titik warna warni pelangi
Wahai Sang Elang ..
Mengapa kau slalu tenggelam dalam kubangan duka masa lalu yang membeku di dinding kalbu
Keluh kesah yang paparkan lewat aksara penuh makna
Luruh ..
Pupus ..
Semua harapan cinta mu pergi meninggalkan mu
Ketika kau mulai menerobos cahaya kelam malam sendirian
Wahai ... Sang Elang ...
Kepak kan lah sayap sayap patah mu perlahan lahan
Meski sepi slalu membelenggu diri
Tetap lah tegar dan kuat menghadapi takdir yang tlah di tentukan ..
Wahai Sang Elang ...
Kepakkanlah sayap sayap mu dengan gagah nya ..
Tunjukkanlah kepada dunia, bahwa engkau akan slalu tegar menghadapi segala kemelut prahara cinta mu yang kian membeku di hati tulus mu ..
Walaupun hitam legam karna dusta cinta
Wahai Sang Elang ..
Percayalah ..
Pasti akan ada pelangi selepas hujan ..
SATU SURO
karya Widi Hatmoko
sumber foto : http://www.kampungtki.com/ |
langit utuh
bulan melirik—sabit
tak mampu melucuti malam
gelap tak menyingkap, dan
sunyipun menguak tabir
sejenak imajinasiku berlari
melintasi jalanan kaki Suroloyo
kutemui simbok-simbok menjajakan tempe benguk,
geblek, sego tempelan di sepanjang jalan Samigaluh
berjajar diantara obor-obor bambu minyak tanah
yang membekaskan langes di wajah-wajah uzurnya
aku terpaku di antara bebatuan—merenung seperti gunung
sayup terdengar alunan gamelan yang ditabuh para wiyogo
sulok mulut sang dalang—memainkan lakon petruk dadi ratu
senandung solawatan—berbaur dalam hentak terbangan
bedug irama kubrosiswo
semua hanyalah kekuatan fikiran
sugesti warisan leluhur—mencari wangsit
anak-anak muda berbondong ke sendang kawidodaren
orang-orang tua berjalan mengitari tegal kepanasan
aneka rupa sesaji—aroma asap kemenyan
menjadi simbol penjamasan pusaka sakti singgasana Kulonprogo
malam terus berjalan
riuh tetabuanpun bersambut senandung wareng
berjabat dan berpencar di penghabisan malam satu suro
Satelit Jakarta 2010
2.02.2011
JAUH
karya Eva Apippah Roelaf Archlifers
sumber foto : http://www.2.bp.blogspot.com/ |
Hilang terbawa masa lalu
Jarak yang dulu dekat
Hilang menjauh entah kemana
Aku ingin kesana, menujumu.. .. ..
Hidup yang biasa
Kini t'lah brubah
Tapi rasanya ta' ingin
Dan hanya ingin sperti dulu.. .. ..
Jujur, aku tak bisa
Jujur, aku tak sanggup
Jujur, aku tak mampu
Jujur, aku ingin dirimu
Hanya dirimulah seorang
Yang dapat mengajariku
Tentang rasa, cinta, dan pengorbanan
Yang harus ku lewati
Rasa tidak slalu indah
Cinta tidak slalu terjawab
Pengorbanan tidak selalu berhasil
Dan hanya setia yang ku pegang
Saat ini.. .. .. .. ..
Tak peduli, apakah dirimu sudah mempunyai ratu..
Karna ku yakin, ratu sejatimu ialah diriku..
Tapi kadang, jarak yang jauh ini membuatku bosan..
Bosan oleh penghalang kehadiran ragamu..
T.T T.T T.T T.T T.T
Jarak yang dulu dekat
Hilang menjauh entah kemana
Aku ingin kesana, menujumu.. .. ..
Hidup yang biasa
Kini t'lah brubah
Tapi rasanya ta' ingin
Dan hanya ingin sperti dulu.. .. ..
Jujur, aku tak bisa
Jujur, aku tak sanggup
Jujur, aku tak mampu
Jujur, aku ingin dirimu
Hanya dirimulah seorang
Yang dapat mengajariku
Tentang rasa, cinta, dan pengorbanan
Yang harus ku lewati
Rasa tidak slalu indah
Cinta tidak slalu terjawab
Pengorbanan tidak selalu berhasil
Dan hanya setia yang ku pegang
Saat ini.. .. .. .. ..
Tak peduli, apakah dirimu sudah mempunyai ratu..
Karna ku yakin, ratu sejatimu ialah diriku..
Tapi kadang, jarak yang jauh ini membuatku bosan..
Bosan oleh penghalang kehadiran ragamu..
T.T T.T T.T T.T T.T
Resah
Karya Taufik Toa Akbar
sumber foto : http://www.picasaweb.google.com/ |
resah...
sunyi...
hampa....
kosong....
tentang rasa
aku resah, bila dalam tidur ku aku tak lagi terbangun
aku takut, saat menutup mata ku tak dapat lagi melihat dunia
aku takut bila waktunya tiba ku tak bisa bersajak untuk illahi robbi
aku gundah, saat ku buka mata ku lihat ajal dan liang lahat
aku resah, bila telinga ku tak bisa lagi mendengar panggilan mu
aku takut, akan tubuh ku terbujur kaku di arena perjudian duniawi
resah ku...
malam ini sunyi
hening....
hanya bisa melantunkan nama mu dan baris sajak-sajak shalawat
bandung, 24 januari 2011
2.01.2011
PESAN HARAPAN BUAT PERAWAN
karya ian kirana
sumber foto dari internet |
rambut indahmu terurai bergerai
menutupi wajah sendumu yg rupawan
saat iringan bayu senja datang menyapa
kicau camar yang menari di pucuk cakrawala
seakan melagukan senandung kepiluan
kepiluan yg kini telah menghampiri palung hatimu
karena sang elang telah terbang tinggi
membawa semua sari cinta
tinggalah engkau dalam kelayuan nestpa
termangu dalam penantian semu
kini tirai malam telah menutupi senja penantianmu
marilah melangkah pulang
biarlah malam ini
menjadi malam terakhir sepimu
tinggalkan lah nostalgia usaplah air mata penyesalan
songsonglah mentari esok
bersama dendang sang punai
walau tak seindah syair sang elang
tapi dia membawa harapan kepastian
yang akan menyinari kembali wajah rupawanmu
dan menyuburkan kembali taman hatimu
hingga indah mewangi
Go A head
by peri biru
sumber foto dari internet |
Aha... kau tak suka dgn protesku akan dunia kawan ?
Kau bilang kau Individu Merdeka
Tapi mengapa aspirasiku kau pasung ?!
Perempuan ini tak bisa kau hancurkan !
U can killing me (seperti yg kau bilang)
But U can't killed my faith !!
Aku tidak takut
Lalu siapa penguasamu? Uang?
Kau bilang kau Individu Merdeka
Tapi mengapa aspirasiku kau pasung ?!
Perempuan ini tak bisa kau hancurkan !
U can killing me (seperti yg kau bilang)
But U can't killed my faith !!
Aku tidak takut
Lalu siapa penguasamu? Uang?
Langganan:
Postingan (Atom)